Dhammavihari Buddhist Studies
  2016-07-30 02:58:41
Empat Biji Durian

Ceramah ini diambilkan dari kelas Pariyatti Sasana yang diadakan setiap hari Minggu pagi, jam 9 - 11. Ashin Kheminda kali ini menguraikan bagaimana proses kemarahan muncul menurut Buddhisme. Kemarahan bukanlah masalah inter-personal. Orang lain sesungguhnya tidak pernah menjadi penyebab kemarahan kita. Kemarahan adalah murni problem psikologis internal yang berkaitan dengan persepsi dan cara pandang kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi. Cara pandang dan persepsi inilah yang mendorong munculnya reaksi negatif setiap kali indra-indra kita bertemu dengan objek yang tidak menyenangkan. Reaksi-reaksi seperti itu adalah reaksi yang terkondisi --terkondisi oleh kebiasaan dan pengalaman masa lalu, oleh pendidikan yang kita terima dari orang tua atau guru, oleh budaya yang kita anut dll. Semua nilai-nilai tersebut telah membentuk cara berpikir kita dan kecenderungan kita dalam bereaksi. Kemarahan selalu muncul bersama dengan perasaan tidak senang. Keduanya adalah fenomena batin yang berbeda dan bercampur bagaikan air seni dan racun. Jadi, batin yang dipenuhi dengan kemarahan sangatlah menjijikkan dan kotor. Batin yang seperti ini adalah batin yang sedang sakit yang disebabkan oleh dirinya sendiri; oleh persepsi dia yang terdistorsi. Di pertengahan ceramah, Ashin Kheminda memberikan perumpamaan tentang empat biji durian sebagai ilustrasi untuk mengatasi kemarahan dan problem psikologis yang lain. Segala sesuatu mempunyai batasnya, termasuk buah durian yang kita suka hanya mampu memberikan kepuasan sampai pada butir keempat. Setelah biji yang keempat, buah durian menjadi tidak enak lagi. Meskipun tidak enak tetapi kita tidak bereaksi secara negatif terhadap buah durian tersebut. Kita akan berdamai dengannya karena tahu bahwa buah tersebut akan menjadi enak kembali keesokan harinya. Demikian pula dengan objek kemarahan kita yang akan menjadi netral atau bahkan menyenangkan kembali apabila kita diamkan dan tunggu sampai keesokan hari. Di bagian akhir dari ceramah, Ashin Kheminda juga menguraikan beberapa cara lain untuk mengatasi emosi-emosi yang merusak. Semoga ceramah ini bermanfaat. Selamat menikmati! Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies.