Dhammavihari Buddhist Studies
  2019-10-04 05:00:05
Kelas Pali: Khotbah tentang Belenggu yang Dinamakan Kehausan dan Komentarnya.

Sukhī hontu, Di kelas kali ini Ashin Kheminda mengajarkan kepada para murid cara menerjemahkan tidak hanya sutta tetapi juga aṭṭhakathā (#komentar). Berikut adalah terjemahan dari #Tanhasamyojana Sutta yang berasal dari Khuddaka Nikaya. 5. Taṇhāsaṃyojanasuttaṃ (KN 4.15) 15. vuttañhetaṃ bhagavatā, vuttamarahatāti me sutaṃ — “nāhaṃ, bhikkhave, aññaṃ ekasaṃyojanampi samanupassāmi yena saṃyojanena saṃyuttā sattā dīgharattaṃ sandhāvanti saṃsaranti yathayidaṃ, bhikkhave, taṇhāsaṃyojanaṃ. taṇhāsaṃyojanena hi, bhikkhave, saṃyuttā sattā dīgharattaṃ sandhāvanti saṃsarantī”ti. etamatthaṃ bhagavā avoca. tatthetaṃ iti vuccati —  “taṇhādutiyo puriso, dīghamaddhāna saṃsaraṃ. itthabhāvaññathābhāvaṃ, saṃsāraṃ nātivattati. “etamādīnavaṃ ñatvā, taṇhaṃ dukkhassa sambhavaṃ. vītataṇho anādāno, sato bhikkhu paribbaje”ti. ayampi attho vutto bhagavatā, iti me sutanti. pañcamaṃ. KHOTBAH TENTANG BELENGGU YANG DINAMAKAN KEHAUSAN Ini benar-benar dikatakan oleh Begawan, dikatakan oleh seorang arahat. Demikianlah didengar oleh saya— “Wahai para bhikkhu, saya tidak melihat satu belenggu pun yang lainnya, yang oleh karenanya makhluk-makhluk terikat dalam jangka waktu yang lama, terus-menerus berlari, terus-menerus berpindah, wahai para bhikkhu seperti belenggu yang dinamakan kehausan ini. Oleh karena belenggu yang dinamakan kehausan, Sesungguhnya, Wahai para bhikkhu , makhluk-makhluk terikat dalam jangka waktu yang lama, terus-menerus berlari, terus-menerus berpindah.” Begawan mengatakan pesan itu. Sehubungan dengan hal tersebut, hal berikut ini dikatakan demikian— “Seseorang yang memiliki kehausan sebagai yang kedua adalah seseorang yang terus-menerus berpindah dalam jangka waktu yang lama di eksistensi di sini dan di eksistensi yang lain, tidak melampaui saṃsāra. “setelah mengetahui bahaya ini yaitu kehausan sebagai asal mula penderitaan. Tanpa kehausan, tanpa pelekatan, penuh perhatian, seorang bhikkhu bisa menggembara. Pesan ini pun dikatakan oleh Begawan, Demikianlah didengar oleh saya. Sutta yang kelima. Selamat menikmati! Video ini merupakan kelas #Pali DBS yang diadakan setiap hari Minggu, jam 13.00-15.00. Rekaman ini merupakan bagian akhir dari kelas yang diadakan pada tanggal 29 September 2019, setelah di bagian awal membahas Lesson 24 dari buku Pali Primer. Tujuan dari pembahasan analisis dan sekaligus menerjemahkan suttanta adalah untuk membuat para siswa akrab dengan struktur kalimat di kitab suci. Keakraban dengan struktur kalimat di kitab suci akan membuat mereka menjadi semakin mudah menerjemahkannya. Saat ini berbagai ceramah Kelas Pariyatti Sāsana dan Kelas Abhidhamma Ashin Kheminda sudah dapat didengarkan melalui Spotify, Apple Podcast, iTunes Store dan Google Podcast. Please subscribe/follow and share. https://open.spotify.com/show/3eBvNd5... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi: SEKRETARIAT DHAMMAVIHARI BUDDHIST STUDIES (DBS) Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies.