Dhammavihari Buddhist Studies
  2021-04-26 12:00:31
Empat Biji Durian [PODCAST]

Ashin Kheminda kali ini menguraikan bagaimana proses kemarahan muncul menurut #Buddhisme. #Kemarahan bukanlah masalah inter-personal. Orang lain sesungguhnya tidak pernah menjadi penyebab kemarahan kita. Kemarahan adalah murni problem #psikologis internal yang berkaitan dengan persepsi dan cara pandang kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi. Cara pandang dan persepsi inilah yang mendorong munculnya reaksi negatif setiap kali indra-indra kita bertemu dengan objek yang tidak menyenangkan. Reaksi-reaksi seperti itu adalah reaksi yang terkondisi --terkondisi oleh kebiasaan dan pengalaman masa lalu, oleh pendidikan yang kita terima dari orang tua atau guru, oleh budaya yang kita anut dll. Semua nilai-nilai tersebut telah membentuk cara berpikir kita dan kecenderungan kita dalam bereaksi. Kemarahan selalu muncul bersama dengan perasaan tidak senang. Keduanya adalah fenomena batin yang berbeda dan bercampur bagaikan air seni dan racun. Jadi, batin yang dipenuhi dengan kemarahan sangatlah menjijikkan dan kotor. Batin yang seperti ini adalah batin yang sedang sakit yang disebabkan oleh dirinya sendiri; oleh persepsi dia yang terdistorsi. Di pertengahan ceramah, Ashin Kheminda memberikan perumpamaan tentang empat biji durian sebagai ilustrasi untuk mengatasi kemarahan dan problem psikologis yang lain. Segala sesuatu mempunyai batasnya, termasuk buah durian yang kita suka hanya mampu memberikan kepuasan sampai pada butir keempat. Setelah biji yang keempat, buah durian menjadi tidak enak lagi. Meskipun tidak enak tetapi kita tidak bereaksi secara negatif terhadap buah durian tersebut. Kita akan berdamai dengannya karena tahu bahwa buah tersebut akan menjadi enak kembali keesokan harinya. Demikian pula dengan objek kemarahan kita yang akan menjadi netral atau bahkan menyenangkan kembali apabila kita diamkan dan tunggu sampai keesokan hari. Di bagian akhir dari ceramah, Ashin Kheminda juga menguraikan beberapa cara lain untuk mengatasi emosi-emosi yang merusak. Semoga #ceramah ini bermanfaat. Selamat menikmati! Rekaman video: https://youtu.be/xaxxdM6j64w Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 www.dhammavihari.or.id PERHATIAN! Apabila Anda ingin membagi (share) video/podcast dari Kanal Youtube Dhammavihari Buddhist Studies maka wajib mematuhi aturan-aturan sebagai berikut: Wajib mencantumkan link video/podcast asli di bagian deskripsi video. Tidak mengubah judul asli video/podcast. Tidak menyunting (editing) atau memotong video/podcast sehingga penonton tidak mendapatkan pemahaman yang utuh. Tidak di-monetize. Tidak mengubah video dalam bentuk audio. Tidak diperkenankan untuk mengunggah kembali (re-upload)/menyunting (editing) video-video/podcast-podcast dari Kanal Youtube Dhammavihari Buddhist Studies baik sebagian maupun menyeluruh dengan tujuan komersil. Silakan menyebarluaskan (share) video-video/podcast-podcast hanya melalui Kanal Youtube Dhammavihari Buddhist Studies. Terima Kasih. #Ceramah​​ ini merupakan kelas Pariyatti Sāsana yang diadakan di DBS setiap hari Minggu pagi. Di kelas ini biasanya Ashin Kheminda akan menyampaikan materi-materi dari Sutta Piṭaka dengan kurikulum yang terstruktur. Manfaatnya telah dirasakan oleh para umat yang hadir, karena setiap minggu mereka belajar tentang materi yang berbeda-beda. Dengan demikian, dalam waktu yang singkat pengetahuan Dhamma mereka bertambah dengan pesat.