Buddhayana TV
  2023-04-18 08:57:15
MENJAGA & MERAWAT WARISAN PEMIKIRAN SANG PELOPOR (21 Tahun YA. Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita)

MENJAGA u0026 MERAWAT WARISAN PEMIKIRAN SANG PELOPOR (21 Tahun YA. Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita) Dari generasi ke generasi fakta sejarah perkembangan Agama Buddha Indonesia perlu dijaga dan dirawat. Pelopor Kebangkitan agama Buddha Indonesia, YA. Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita telah mengukir tinta emas dalam sejarah kebangkitan Agama Buddha Indonesia. Di awal-awal masa Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya 22 Mei 1953, YA. Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita telah berhasil mengembalikan Aura Kemegahan Candi Borobudur yg sempat ditinggalkan umatnya selama 500 tahun, tepatnya ketika berakhirnya kejayaan Majapahit. Berkat jasa-jasa perjuangan yang gigih dan pantang menyerah, Beliau berhasil menggerakan kembali roda Dharma di Nusantara dan memperjuangkan Agama Buddha diakui sebagai agama resmi ditanah air yang kita cintai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada pihak yang tidak mengakui fakta sejarah perjuangan Sang Pelopor Kebangkitan Agama Buddha Indonesia YA. Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita, Namun Kita sepatutnya sebagai Umat Buddha Indonesia dan generasi penerus yang mampu menghargai dan menghormati Perjuangan Para Pendahulunya senantiasa dapat menjaga dan merawat fakta sejarah ini. Setiap tahun nya tanggal 18 April merupakan waktu yang tepat untuk kita merenungkan perjuangan-perjuangan yang telah Beliau lakukan. Perlu kita renungkan bahwa Kita sampai pada kondisi saat ini dengan perkembangan agama Buddha Indonesia yang begitu pesat dengan tumbuh Vihara-Vihara dan Pusat-pusat Meditasi dari Sabang sampai Marauke yang menggembirakan. Kita dapat merasakan belajar Dharma dengan mudah dan Beribadah dengan tenang di Negara yang kita cintai ini. Kita bebas untuk melakukan Puja Bhakti dan hal tersebut di jamin oleh Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Dengan perjuangan YA. Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita bukan hanya secara fisik dan pengakuan dari Negara, Namun warisan Pemikiran-pemikiran Beliau perlu kita jaga dan rawat. Pemikiran Beliau tentang Non Sektarian dan senantiasa menjaga jati diri Bangsa Indonesia dalam proses membentuk pondasi perkembangan Agama Buddha Indonesia, perlu kita pahami dan resapi dalam dasar-dasar pemahaman kita tentang Agama Buddha Indonesia. YA Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita tidak pernah berpihak pada salah satu mazhab/aliran manapun dalam Agama Buddha. Disamping menyebarkan ajaran Theravada, Beliau juga tidak meninggalkan Ajaran Mahayana dan Vajrayana. Peringatan wafatnya YA. Mahabiksu Ashin Jinarakkhita tahun lalu, Penerbit Karaniya telah menerbitkan dua buku tebal_ yang ada kaitannya dengan Mendiang Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita. Buku pertama adalah \"Kiprah Para Mahabiksu\" yang merupakan hasil penelitian Dr. Jack Meng-Tat Chia (Dosen National University of Singapore) terhadap kiprah tiga biksu paling berpengaruh di Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Buku yang pernah di terbitkan oleh Oxford University Press dan berasal dari disertasi di Cornell University, New York, Amerika Serikat. Buku kedua adalah \"Lebih Dari Yang Bisa Dilakukan Siapa Pun\" karya dari Prof. Ton Lathouwers, salah satu guru Zen paling liberal di Eropa, yang merupakan murid dari Mahabiksu A. Jinarakkhita. Marilah kita senantiasa menjaga sejarah Kebangkitan Agama Buddha Indonesia sampai anak dan cucu kita mengetahui bahwa berkat Jasa-Jasa Perjuangan YA. Mahabhiksu Ashin Jinarakkhita Agama Buddha Indonesia kembali ada, di akui keberadaan nya oleh Pemerintah u0026 Negara serta kita semua dapat merasakan kemajuan perkembangan Agama Buddha Indonesia seperti saat ini.